Tips Hindari Beragam Penyakit Udang di Tambak

Tambak yang 100% bebas patogen cenderung sulit diterapkan saat ini. Alternatifnya bagaimana mengurangi risiko keberadaan patogen tersebut agar tidak terjadi outbreak penyakit.

by Sakti Biru Indonesia • Published on November 19, 2025

Penyakit masih menjadi masalah utama budidaya udang di negara-negara produsen pada umumnya. Seperti halnya Indonesia, penyakit masih menjadi masalah utama di Vietnam, di tengah isu ketidakpastian akhir-akhir ini. 

Sakti Biru Indonesia (SBI) berkesempatan hadir pada FARM 2025 beberapa waktu lalu dan mencatat tips budidaya yang disampaikan oleh Wei Che Wen dari Uni President Vietnam. 

Masalah penyakit semakin kompleks karena sebagian besar tambak di Vietnam dikelola oleh petambak kecil yang menggunakan sumber air dari sungai yang sama. Akibatnya, produksi udang Vietnam menurun secara signifikan—dari sekitar 700 ribu ton pada 2022 menjadi 550 ribu ton di 2024, dan diperkirakan hanya mencapai 500 ribu ton pada tahun ini.

Mencapai tambak yang sepenuhnya bebas penyakit memang hampir mustahil. Namun, bukan berarti mustahil untuk bertahan dan tetap produktif. Uni-President Vietnam kemudian merumuskan tujuh langkah strategis yang bisa membantu petambak memperkuat ketahanan tambaknya, sekaligus meningkatkan peluang keberhasilan panen.

1. Perkuat Biosekuriti dan Persiapan Tambak

Persiapan tambak dan penerapan biosekuriti adalah aspek mendasar yang harus dilakukan dengan disiplin penuh, mulai dari penggunaan benur SPF, pengeringan dan desinfeksi kolam, hingga manajemen air yang tepat. Langkah ini mungkin terlihat sederhana, tetapi kesalahan kecil di tahap awal bisa berakibat besar di kemudian hari.

2. Jaga Kualitas Air Tetap Stabil

Kestabilan kualitas air adalah fondasi utama budidaya yang sehat. Parameter seperti pH, oksigen terlarut, kalsium, magnesium, dan kadar amonia perlu dipantau setiap hari. Banyak petambak terbiasa mengganti air setiap kali kadar amonia naik, padahal pergantian air terlalu sering justru dapat membuat kondisi air tidak stabil. Yang lebih penting adalah menjaga keseimbangan lingkungan agar tetap kondusif bagi udang.

3. Kelola Lumpur Dasar Kolam

Dasar kolam sering kali menjadi sumber masalah yang tersembunyi. Lumpur yang menumpuk dan bangkai udang yang tidak segera diangkat bisa menjadi sarang patogen. Area dasar kolam harus dibersihkan secara berkala agar tidak menjadi tempat berkembangnya bakteri berbahaya. Pengelolaan lumpur yang baik terbukti dapat mengurangi risiko wabah secara signifikan.

4. Gunakan Beragam Jenis Probiotik

Strategi berikutnya adalah memanfaatkan berbagai jenis probiotik untuk menjaga keseimbangan ekosistem tambak dan kesehatan udang. Bacillus dan bakteri fotosintetik (PSB) membantu memperbaiki kualitas air dan lumpur, sementara Lactobacillus mendukung kesehatan pencernaan udang. Kombinasi yang tepat antara probiotik air dan pakan dapat menekan pertumbuhan Vibrio dan meningkatkan ketahanan tubuh udang.

5. Gunakan Pakan dan Aditif Berkualitas

Kualitas pakan berperan besar dalam menjaga kestabilan air dan kesehatan udang. Pakan yang stabil dan mudah dicerna tidak hanya mengurangi limbah organik di kolam, tetapi juga mendukung pertumbuhan optimal. Penggunaan aditif alami dan bahan herbal kini menjadi alternatif populer untuk memperkuat daya tahan udang terhadap stres dan infeksi tanpa bergantung pada antibiotik.

6. Lakukan Pemantauan Rutin dan Deteksi Dini

Pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Pemantauan rutin terhadap kondisi udang dapat membantu mendeteksi tanda-tanda awal penyakit sebelum terlambat. Perubahan sederhana seperti menurunnya nafsu makan, feses tidak normal, atau perbedaan warna pada usus bisa menjadi petunjuk awal yang harus segera ditindaklanjuti.

7. Kurangi Penggunaan Antibiotik

Sebagai komoditas ekspor, aspek keamanan pangan udang harus diperhatikan. Penggunaan antibiotik pada udang tidak dianjurkan karena akan meninggalkan residu yang berbahaya dan juga berpotensi membuat patogen lebih resisten (AMR). 

Pendekatan berbasis probiotik dan bahan alami tidak hanya lebih ramah lingkungan, tetapi juga membantu menjaga kepercayaan pasar global terhadap produk udang Vietnam. Budidaya yang berkelanjutan berarti mampu menjaga keseimbangan antara produktivitas, kesehatan lingkungan, dan tanggung jawab terhadap konsumen.

Di balik semua langkah tersebut, ada satu prinsip utama yang menjadi kunci: data dan disiplin. Budidaya udang modern tidak lagi bisa hanya mengandalkan insting, namun juga harus berbasis sains. Dengan mengandalkan data, petambak dapat memahami pola yang terjadi di tambaknya dan mengambil keputusan yang lebih tepat untuk siklus berikutnya.

Strategi Lengkap SBI

Sebagai perusahaan hulu-hilir di industri udang, PT Sakti Biru Indonesia (SBI) menyediakan berbagai kebutuhan lengkap untuk menambak. Mulai dari benur berkualitas, benur nursery (NP), probiotik, hingga feed additive alami berbasis maggot. Tak hanya itu, SBI juga membuat SOP sendiri yang sudah diuji di tambak internal dan tambak-tambak mitra SBI.

Untuk informasi lebih lengkap, kunjungi website kami atau hubungi melalui WhatsApp 0819 1212 5758


 

author

Sakti Biru Indonesia

Shrimp Aquaculture Company