Peran Probiotik untuk Akuakultur Berkelanjutan

Probiotik telah menjadi alternatif yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dibandingkan dengan praktik konvensional seperti antibiotik dan bahan kimia.

by Sakti Biru Indonesia • Published on July 2, 2025

Akuakultur telah menjadi salah satu industri dengan pertumbuhan tercepat yang memainkan peran penting dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan akibat populasi global yang terus meningkat. Namun, perkembangan industri ini membawa tantangan lingkungan dan kesehatan yang membutuhkan solusi inovatif. Salah satu solusi yang semakin mendapat perhatian adalah penggunaan probiotik sebagai alternatif yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dibandingkan dengan praktik konvensional seperti antibiotik dan bahan kimia.

Probiotik, yang didefinisikan sebagai mikroorganisme hidup yang memberikan manfaat kesehatan bagi inangnya, memiliki berbagai aplikasi dalam akuakultur. Peran utamanya mencakup meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan spesies budidaya, meningkatkan efisiensi pakan, serta mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Efektivitas probiotik terletak pada kemampuannya berinteraksi dengan mikrobiota inang, memperkuat respons imun, dan menyediakan nutrisi penting. Interaksi ini berkontribusi pada peningkatan fungsi fisiologis dan imunologis, sehingga mengurangi risiko penyakit dan stres pada organisme akuakultur.

Praktik akuakultur yang intensif sering kali menyebabkan peningkatan stres pada hewan air, yang berujung pada peningkatan kasus penyakit dan degradasi lingkungan. Secara tradisional, antibiotik digunakan untuk mengatasi masalah ini, tetapi penggunaannya yang berlebihan menimbulkan risiko seperti resistensi antibiotik dan ketidakseimbangan ekologi. Sebagai alternatif yang lebih aman, probiotik mendukung kesehatan spesies budidaya sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan. Probiotik bekerja melalui berbagai mekanisme, seperti memproduksi zat antimikroba, meningkatkan aktivitas enzim pencernaan, dan memodulasi mikrobiota usus. Dengan cara ini, probiotik meningkatkan penyerapan nutrisi, respons imun, dan ketahanan terhadap patogen.

Penggunaan probiotik dalam pakan akuakultur telah terbukti memberikan manfaat yang signifikan. Penelitian menunjukkan bahwa probiotik meningkatkan pemanfaatan pakan dengan menghasilkan enzim pencernaan seperti amilase, protease, dan lipase yang membantu pemecahan dan penyerapan nutrisi. Studi pada spesies seperti ikan kakap dan nila menunjukkan bahwa pakan yang diperkaya probiotik menghasilkan kinerja pertumbuhan dan kesehatan yang lebih baik. Strain probiotik seperti Bacillus subtilis, Lactobacillus plantarum, dan Saccharomyces cerevisiae dikenal sangat efektif dalam mencapai hasil tersebut.

Selain manfaat spesies individual, probiotik berperan penting dalam menjaga kualitas air pada sistem akuakultur. Probiotik melakukan ini dengan memodulasi komunitas mikroba, mengurangi bakteri patogen, dan menguraikan limbah organik. Kemampuan bioremediasi ini menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi organisme air, mengurangi risiko penyakit, dan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan. Integrasi probiotik ke dalam strategi pengelolaan air akuakultur telah menjadi komponen kunci praktik berkelanjutan.

Manajemen stres juga menjadi area lain di mana probiotik terbukti efektif. Hewan air sering kali menghadapi stres akibat transportasi, kepadatan tinggi, dan fluktuasi lingkungan, yang dapat mengganggu kesehatannya. Suplemen probiotik membantu mengurangi stres ini dengan meningkatkan status antioksidan dan respons imun. Sebagai contoh, penelitian menunjukkan bahwa probiotik seperti Lactobacillus rhamnosus menurunkan kadar kortisol, indikator stres, pada ikan yang menghadapi kondisi menantang. Temuan ini menegaskan potensi probiotik dalam meningkatkan ketahanan spesies akuakultur.

Dalam beberapa tahun terakhir, pengembangan formulasi probiotik multispesies mulai mendapat perhatian. Mengombinasikan berbagai strain dapat memperbesar manfaat dengan menangani berbagai aspek kesehatan inang dan pengelolaan lingkungan. Selain itu, konsep sinbiotik, yang mengombinasikan probiotik dengan prebiotik, muncul sebagai pendekatan yang menjanjikan. Sinbiotik memberikan keuntungan tambahan dengan mendukung pertumbuhan dan aktivitas bakteri menguntungkan di saluran pencernaan, sehingga lebih meningkatkan kesehatan dan kinerja spesies akuakultur.

Meskipun keunggulannya jelas, adopsi probiotik dalam akuakultur tidak tanpa tantangan. Masalah seperti efek spesifik strain, dosis optimal, dan variabilitas respons antarspesies membutuhkan penelitian lebih lanjut. Kemajuan dalam teknik molekuler, seperti next-generation sequencing, membuka peluang untuk memahami interaksi kompleks antara probiotik, mikrobiota inang, dan lingkungan. Wawasan ini dapat membimbing pengembangan aplikasi probiotik yang disesuaikan untuk memaksimalkan manfaat sambil meminimalkan risiko.

Masa depan probiotik dalam akuakultur terletak pada integrasinya ke dalam praktik pengelolaan yang holistik. Ini termasuk penggunaannya sebagai bagian dari pakan fungsional, peningkat kualitas air, dan strategi mitigasi stres. Dengan mendukung sistem akuakultur yang lebih sehat dan tangguh, probiotik berkontribusi pada tujuan yang lebih luas dalam keberlanjutan akuakultur. Seiring dengan terus berkembangnya industri ini, probiotik akan memainkan peran penting dalam memastikan pertumbuhan yang tercapai tanpa mengorbankan integritas lingkungan atau kesehatan spesies budidaya.
***

Referensi

1. 1. Dawood et. al., Probiotic application for sustainable aquaculture, Reviews in Aquaculture, 1–18 (2018)


*Foto: Agus Wayan Edhy

author

Sakti Biru Indonesia

Shrimp Aquaculture Company